Mari Menghela Nafas

Hore, kembali ke Bahasa Indonesia! 

Sebelumnya kita bicarain tips mengurangi susuh.  Sekarang saatnya jujur.  Jumlah susuh di rumah saya...lumayan...epik.  Di berbagai divisi.

Koleksi balsem,  sabun hotel, sikat gigi hotel, cukuran hotel, obat otot, pencuci tangan, bedak, dan semuanya nggak kepake! Alhasil sekarang agak-agak nyolot kalau ke hotel sekeluarga.  Pakai peringatan, "Pokoknya sabun-sabun hotel nggak boleh dibawa pulang! Biar kata jatah, atau gratis, atau apa deh."

Nah ini urusan lain. Suka alay, beli majalah karena bonusnya, ada juga yang oleh-oleh.  

Ada yang belian Papa. Ada kacamata renang (renangnya jarang). Haha!

Mulai sekarang nggak mau beli majalah yang ada bonusnya.  Pasti nganggur. 

Ada asesoris-asesoris.  Anting-anting itu sebagian dikasih, gelang ada yang beli, ada yang oleh-oleh.  

Seneng sih lihatnya. Cantik.  Beberapa pesta dan kostum mungkin butuh perhiasan macam ini. 

Cuma kadang nggak tega kalau mubazir.  

 Sembunyikan sajaaa.  Kadang kalau bepergian, Mama pisahin krim, pencuci, dll ke wadah-wadah kecil.  Tapi habis gitu, ya di tempat pergi nggak dipake juga! Alhasil numpuk doang, terseparasi.  

Yang ini kotak saya.

*tersipu-sipu* 

 

Ini yang bikin bingung.  Pada dasarnya ada 4 orang yang hidup setiap hari di rumah dan menggosok gigi setiap hari. Papa, Mama, saya, adik sepupu.   Kalau kakak saya & pacarnya kemari, ya ada tambahan dua.   Tapi entah bagaimana ada total 9 sikat gigi dong di wastafel! Dan 4 ini misterius, nggak jelas siapa tuannya. 

 

Jumlah keresek sudah berkurang sih di rumah.  Luar biasa.  Karena ada kereseknya yang kecil, alhasil kami pun nyampahnya jadi sedikit.  Bahkan Mama nggak pakai tong sampah lagi di dapur! Biar kecil dan sedikit.  

Sampah basah biasanya dibuang ke kebun. :) 

Di bagian rumah lain...

saya dan Mama menyimpan harta karun.  

Ha! 

 

 Peranti prakarya saya.

 

Peranti prakarya saya + Mama. 

Sekian tulisan ini.  Sudah pusing belum? :))