Abaikan judul di atas.
Pokoknya gitu deh.
Kita tahu kan betapa doyannya manusia belanja? Terutama kaum
perempuan. Wih, luar biasa.
Kenapa, ya? Dari mana titik balik hingga manusia jadi matre nggak keruan gini? Sejak
revolusi industri dan pemberlakuan sistem kapitalis?
Tidak ada yang tahu persis. Tapi karena sifat dasar manusia itu agak tamak dan suka
memiliki, maka begitu iklan-iklan memancing, standar hidup berubah, manusia
berevolusi jadi penggemar benda.
Benda? Yap. BENDA. Kamu
penggemar Backstreet Boys, bukan benda? Ya, itu mah urusan lain, Neng.
:))
Gini, tidak sadarkah kita, betapa kita dididik dari kecil
untuk PUNYA UANG? Iya, kita bukan
diberitahu orang tua untuk ‘sekolah dan bersenang-senang’, melainkan ‘sekolah
supaya punya bekal masa depan’.
Sayangnya, ‘bekal’ yang dimaksud bukanlah kotak isi makanan yang sehat
bergizi itu, melainkan ‘kemampuan bekerja’. Atau sebut saja kompetensi.
Kompetensi digunakan buat apa? Kerja! Kerja mengarah ke
‘menghasilkan’. Menghasilkan
uang. UANG. Nah, uangnya? Buat beli barang! Simpel
banget kan hidup kita selama ini. Ikuti jalur, nanti punya uang.
Tapi bayangkan ada tiga milyar orang jalur hidupnya
sesederhana itu, semua berlomba-lomba punya uang dan barang yang bagus dan
banyak. Keren? Keren pasti di mata
kita. Cuma, keren nggak kalau
melihat sudut rumah ditumpuki banyak barang mubazir? Nah, itu bagian paling
ironis. Nanti karena mubazir,
benda-benda tersebut dibuang.
Rumusnya gini:
uang = barang / barang – pemakaian = mubazir / benda mubazir
= limbah / limbah = Bumi jadi korban //
Jadi tahu kan, ujungnya ke mana? :p Kalau kita bablas beli
semua yang ingin kita miliki hanya dengan emosi, pertimbangan bahwa ‘saya kerja
demi ini semua’, dan ‘demi gengsi’, kita sedang menggerus kesehatan Bumi
kita. Ya, karena kalau kita beli
banyak, kita mendorong banyak perusahaan manufaktur besar untuk terus mencuci
otak kita dengan produk-produknya yang massal dan sayangnya, kebanyakan yang
massal kurang oke kualitasnya. :)
Kalau kurang oke kualitasnya, bukankah kita akan membuangnya
karena kecewa? Atau kalau kasusnya, misalnya, makanan yang serba sintetis,
bukankah itu tidak baik untuk kesehatan kita juga?
Terus gimana?
Keluar dari lingkaran materialisme yang besar memang bukan
hal mudah. Saya juga ketua
penangkaran tapir, saya pun mendapat uang dari hasil menjual kerajinan
tangan. Kita memang sudah hidup
sebagai pembeli-penjual-distributor.
Bukan masalah. Itu cara
kita hidup di abad ini. Saya tidak
menyuruh semua pedagang berhenti berusaha, dan tak akan menyetop segala
perputaran ekonomi dunia. Itu terlalu ekstrim.
Tetapi, setidaknya, kita mulai dengan mengubah mental
kita. Kalau istilah Pak Jokowi,
Revolusi Mental. Coba dengan beres-beres di rumah sendiri
dulu. Pilah benda-benda paling mubazir dan keluarkan itu dari rumah. Kita akan punya lahan kosong di
sana. Begitu punya area tersebut, ubahlah pemikiran untuk mengisinya lagi dan
lagi. Nikmati kekosongan
itu. Atau kalau nggak tahan banget
perlu ngisi, isi dengan tanaman! Serius. TANAMAN!
Kaktus, kek, palem kek, bunga cantik, jamur, gitu. Apa saja boleh.
Pokok jangan benda mubazir yang nanti dibuang lagi. Itu jebakan Batman. Itu bukan langkah keluar dari lingkaran.
Tahap selanjutnya, saya akan bahas mulai bulan ini secara
berkala. Seluruh rumah kalian akan
diomongin satu persatu.
Mudah-mudahan menyelamatkan Bumi dan karena kita semua memang masih
butuh uang, membuat roda finansial pribadi lebih stabil! :)
Jadi intinya, posting ini adalah intro untuk musim baru di Citraramya. Obrolan tentang kosmetik
masih akan ada. Tapi karena saya
sadar bahwa blog ini segmennya perempuan, mari kita sebagai kekuatan penggerak
masyarakat, mulai membuat perubahan-perubahan kecil yang memperbaiki segalanya. Kualitas hidup kita, sampai ke kancah
masyarakat.
Oh iya, dan saya bikin dalam Bahasa Indonesia supaya lebih
seru. Ini juga revolusi mental.
Kalau membahas make up, saya
mungkin tetap pakai Bahasa Inggris.
Tetapi, berhubung musim baru ini lumayan detail, lebih nyaman membaca
Bahasa Ibu, kan? ;)
Sampai jumpa di posting berikutnya! :D
yup lebih nyaman dengan bahasa ibu :D
BalasHapusHore! :D
Hapus